Sejarah Pulau Kelor, Kepulauan Seribu


Halo sobat keong kali ini saya akan membagi cerita tentang sejarah pulau Kelor, Pulau Kelor ini masih berada di kepulauan seribu, pulau ini juga menyimpan banyak sejarah pada jaman penjajahan mau tau kisah sejarahnya langsung saja yuk simak ceritanya disini sobat.

Pulau ini sangat kecil, karena ukuranya yang kecil itu penduduk setempat mengibaratkanya pulau ini selebar daun kelor, lalu pulau ini di kenal dengan Pulau Kelor. Tidak di pungkiri jika Pulau ini dilihat dari atas seperti daun, orang belanda mengenalnya sebagai Pulau Kherkof, entah apa artinya. Di sisi pulau yang agak lebar, disitulah benteng Martello berdiri, sementara disisi pulau yang lain, yang agak sempit hanya tanah datar dan pasir putih serta ditumbuhi semak semak.


Dari dekat Benteng Martello memang luar biasa, meskipun tinggal reruntuhan, benteng Martello masih Nampak kokoh, berwibawa, terbuat dari bahan bata merah yang berukuran besar, tetapi tidak sebesar ukuran bata merah situs Mojopahit. Yang ada sekarang tinggal lapisan bata merahnya saja, sementara campuran semen yang melapisinya hampir semuanya sudah rontok, struktur permukaan bata, dan keseluruhan bentuk Benteng ini memang sangat Indah.

Benteng Martello ini cukup luas, bangunan bundar yang sekarang ada hanyalah pusat atau titik tengah dari keseluruhan benteng, masih ada tembok besar berjarak 100 meter dari pusatnya yang mengililingi menara utama, tetapi karena proses abrasi, kini bibir pantai hanya berjarak beberapa langkah saja dari benteng Martello yang tersisa, bekas-bekas tembok yang ada sebagian sudah rubuh dan teronggok begitu saja di pantai, sebagian lagi bahkan sudah terendam air laut, untunglah sekarang sudah dibangun beton beton penahan ombak sehingga diharapkan tidak lagi terjadi abrasi.


Pada zaman dahulu, serdadu Belanda menggunakan Pulau Kelor sebagai garda terdepan dalam mempertahkan Batavia dari serangan Portugis. Ada tiga Benteng Martello yang dibangun, dua diantaranya terdapat di Pulau Onrust dan Pulau Bidadari. Namun hanya yang terdapat di pulau inilah yang tersisa.

Bentuk Benteng Martello yang bundar menguntungkan pihak Belanda dalam mempertahankan daerah kekuasaan mereka. Apalagi saat itu mereka ditunjang oleh senjata yang dapat bergerak melingkar 360 derajat. Benteng ini merupakan salah satu korban terjangan tsunami akibat letusan dahsyat Gunung Krakatau pada tahun 1883.


Selain benteng, Pulau Kelor punya cerita menarik lainnya. Pulau ini kerap disebut sebagai pulau kuburan, sebab zaman dahulu para tahanan politik yang dihukum mati di Pulau Onrust atau di Pulau Cipir, dikubur di Pulau Kelor. Masyarakat sekitar juga menyebut pulau ini sebagai Pulau Kuburan. Luas pulau yang dulunya dikenal dengan nama Pulau Kherkof ini hanya sekitar dua hektar. Yang bisa kita lihat sekarang adalah bagian dalamnya saja. Bagian luar benteng habis tersapu tsunami dan terkikis abrasi.

Nah sekian dulu ya sobat keong cerita tentang sejarah Pulau Kelor, nantikan cerita selanjutnya, Pesan saya jika sobat keong berkunjung di tempat wisata jangan lupa untuk menjaga kebersihan, Jangan banyak mengharap kepada Indonesia karena kewajiban menjaga dan melestarikan dan merawat indonesia itu kewajiban dari diri kita masing-masing. Salam Ngeong

2 comments: