Mengajar Sebuah Mimpi Keluar Dari Zona Nyaman



Keluar dari zona Nyaman? atau berada di zona nyaman? Sebelum saya bercerita tentang pengalaman keluar zona nyaman saya akan bercerita apa itu zona aman dan keluar dari zona nyaman. Menurut Pandangan saya Zona Nyaman dan Keluar Zona Nyaman itu ada dua yang pertama tempat tinggal dan yang kedua pekerjaan atau pendidikan. Nah, itu menurut pandangan saya sob. Disini saya akan bercerita tentang pengalaman saya keluar dari zona nyaman. Simak langsung yuk sob dari pada penasaran.

Pada saat kuliah saya mempunyai sebuah mimpi dimana mimpi tersebut saya ingin sekali keluar dari zona nyaman, yap keluar dari zona nyaman sob, karena dari kecil sampai saya kuliah selalu berada di zona nyaman dimana saya selalu berada di tempat pertama saya dilahirkan.

Waktu itu saya mempunyai mimpi setelah kuliah saya ingin merasakan hidup jauh dari tempat kelahiran, mencari kerja di perantauan, dan belajar hidup mandiri. Mimpi tersebut selalu saya catatat disebuah catatan kecil saya yang harus saya wujudkan.

Setelah saya menyelesaikan skripsi saya pada tahun 2014, saya langsung membuat surat lamaran kerja dan melamar pekerjaan dari info lowongan pekerjaan online maupun melamar pekerjaan lewat info-info dari teman. Menunggu sekitar dua bulan surat lamaran dikirim ke perusahaan, saya mendapatkan panggilan di sebuah perusahaan telekomunikasi di Kota Jakarta, setelah melewati proses seleksi dan saya diterima di perusahaan tersebut dan di tempatkan di Kota Jakarta. 

Saya memutuskan untuk tidak mengambil pekerjaan tersebut, karena Kota Jakarta entah kenapa pengalaman dulu saya maen ke Kota Jakarta membuat saya tidak tertarik sama sekali untuk tinggal di Kota ini. Selain Kota super macet Kota ini menurut saya banyak orang yang miskin kepercayaan.

Karena saya menolak pekerjaan tersebut otomatis saya masih belum bisa keluar dari zona nyaman ibarat lagu sob, lagu yang pas waktu itu buat mengiringi langkah saya mencari kerja yakni dengan judul Sarjana Muda klik disini untuk mendengarkan lagunya sob.

Pantang menyerah itu kekuatan saya untuk mengejar mimpi. Setelah saya menolak pekerjaan tersebut saya kembali mencari info dan melamar sana dan sini dalam kurun waktu satu bulan saya mendapatkan panggilan interview di perusahaan perbankan untuk interview pertama kali waktu itu di Semarang. Setelah interview pertama selesai saya disuruh menunggu pengumuman satu minggu.

Tepat seminggu setelah interview saya mendapat telfon dari perbankan bahwa saya lolos. Mendapat kabar itu dalam hati saya bersyukur “Allhamdulilah akhirnya bisa dapet kerja di semarang dan bisa keluar dari zona nyaman dan akan mencari sebuah tantangan di dunia kerja”. Ternyata ada kelanjutanya, bahwa saya di suruh berangkat ke kantor pusat yang ada di Jakarta untuk interview kedua yaitu interview user. 

Sudah tiga bulan menganggur saya putuskan untuk berangkat ke Kota Jakarta memenuhi panggilan untuk tes interview ke dua. Tepatnya hari minggu saya berangkat ke Jakarta menggunakan transportasi kereta api. Hari senin pagi saya sampai di Kota Jakarta pukul 05:00 WIB. Karena pangilan tes interview usernya jam 09:00 WIB otomatis saya memiliki waktu banyak untuk bersiap-siap dan cari makan pagi.

Karena waktu itu sampai Jakarta terlalu pagi saya memutuskan untuk mandi dan mencari makan pagi di stasiun. Setelah mandi dan makan pagi saya bergegas menuju lokasi tes. Sesampainya di tempat tes pukul 08:30 lebih cepat 30 menit dari jadwal yang ditentukan. Bukanya sok rajin nih sob, prinsip saya kalo belum tau medan dan lokasi saya akan berangkat lebih awal supaya mempunyai banyak waktu untuk mencari lokasinya.

Sesampainya di lokasi tes saya di suruh menunggu oleh security di tempat tunggu. Saya menunggu selama 30 menit. Waktu itu tepat jam 09:15 WIB saya di persilahkan oleh security memasuki ruangan karena penguji nya sudah di ruangan. Jeng ….. jeng… saat pertama penguji memperkenalkan diri ternyata beliau manager nya langsung yang tes saya.

Selesai sudah tes Interview user, selama satu jam saya berada di ruangan tersebut ditanya seputar pekerjaan yang saya lamar. Setelah selesai semua pertanyaan saya disuruh menunggu diruangan tersebut beliau keluar kurang lebih 30 menit dari ruangan dan kemudian masuk kembali keruangan memberi pengumuman bahwa saya di terima diperusahaan tersebut. Lalu saya di Tanya kapan bisa mulai bekerja?

Hmmm, dalam hati saya senang dan sedih. Senangnya saya bisa join ke perusaan tersebut dan saya tidak pengangguran lagi. Sedihnya kenapa saya harus di tempatkan di Kota Jakarta yang notabene saya sangat tidak suka dangan kehidupan di kota ini. Entah kenapa waktu ditanya manager kapan bisa mulai join? Saya menjawab satu minggu lagi saya bisa join. 

Mungkin itu reflek jawaban orang yang sudah tiga bulan belum dapet kerja. Saya meminta waktu satu minggu untuk mulai bekerja karena saya harus mempersiapkan semua kayak mencari kost (tempat tinggal) dan pulang mengambil perlengkapan untuk persiapan kerja di perantauan.

Mengejar mimpi itu bukanlah hal yang tidak mungkin, karena saya sudah membuktikan bahwa saya bisa mewujudkan mimpi saya keluar dari zona nyaman. Semua itu bukanlah proses yang mudah semua itu perlu usaha keras, pantang penyerah dan tidak lupa meminta doa restu kepada orang tua kita.

Nah Sob, ceritanya bersambung sampai sini dulu ya, nantikan cerita selanjutnya seperti peta gambar saya di atas. Cerita saya pengalaman kost pertama kali, Ngeong di perantauan Pertama Kali, kerja di perantauan dan suasana Jakarta. 


5 comments:

  1. Replies
    1. damm ini kentang apa ya mba? kentang goreng atau kentang rebus? :D #SalahFokus

      Delete
  2. tapi termasuk cepet gan, saya setahun lebih baru dapet kerjaan dan itupun karena ada link, dan masalah yang ada sekarang lagi pengen keluar daei zona nyaman untuk mencari tantangan baru lagi...

    ReplyDelete