Pramugari Membuat Lupa Mencari Kost

Hi Sob, setelah saya mendapat pekerjaan di perantauan otomatis saya harus mencari tempat tinggal atau bisa di bilang kost. Mempunyai waktu satu minggu untuk mempersiapkan itu semua, saya bergegas pulang ke rumah dan untuk mempersiapkan perlengkapan yang harus saya bawa di perantauan. Nah, disini saya akan bercerita pengalaman saya mencari kost dari pada penasaran langsung saja simak langsung sob ceritanya.

Sesampainya di rumah saya mempersiapkan pakaian seperlunya dan perlengkapan yang harus saya bawa Seperti pakaian, keperluan kerja, pemanas air, piring, gelas, dan tempat memasak nasi, berhubung saya orangnya tidak mau ribet dan tidak mau merepotkan orang tua maka dari itu saya membawa semua barang yang sekiranya di pakai nantinya dan supaya disana tidak beli barang-barang lagi.

Setelah semuanya siap tiga hari sebelum masuk kerja saya berangkat menuju ke Jakarta karena saat itu saya belum mencari kost, saya berangkat lebih awal tujuanya untuk mencari kost supaya saat mulai kerja nantinya saya tidak kebingungan untuk istirahat.

Sebelum keberangkatan ke Jakarta, saya memintak doa restu kepada kedua orang tua supaya disana saya diberikan kemudaahan dan keselamatan. Setelah berpamitan sama kedua orang tua saya diantarkan kakak menuju bandara. Kali ini saya naik transportasi udara, karena waktu itu tiket kereta api yang class ekonomi sudah sold out semua. Sesampainya di bandara saya bergegas masuk karena pesawat yang saya mau naikin sudah siap. 

Setelah di dalam pesawat saya duduk di samping pintu dadurat dan pramugari yang cantik-cantik itu pun menjelaskan tata cara memakai sabuk pengaman dan bla..bla..bla selang 15 menit setelah pramugari itu memberikan intruksi pesawat pun berangkat weeeenggg…weeenggg

Apa yang terjadi sob di dalam pesawat ternyata tempat duduk saya berhadapan langsung sama pramugari itu wew.. belahan rok nya itu loh sob tinggi banget bikin betah duduk lama di dalam pesawat, Tapi sayang, perjalanan pesawat Semarang-Jakarta cuma 45 menit. Saya tahu alasanya kenapa banyak orang memilih naik pesawat ketimbang perjalanan darat, yang pertama selain cepat perjalanya yang kedua pramugarinya itu loh hmmm bikin ingin beli nasi putih aja soalnya lauk pahanya sudah ada hhi.

Pesawat pun mendarat di bandara Soekarno Hatta, saya turun dari pesawat lalu mengambil barang-barang yang berada di bakasi. Dammm, saya baru ingat ternyata untuk mencari kost kan harus ada yang mengantar dan saat itu saya belum mencari temen atau kenalan yang mau mengantar saya mencari kost. Ini semua pasti gara-gara pramugari itu yang bikin saya salah fokus.

Saya pun mencari kontak temen-temen yang tinggal di Jakarta karena pada tahun 2014 waktu itu belum ada ojek online. Sambil jalan ke bus saya mencari temen-temen satu persatu saya hubungi, ternyata ada yang nyambung yaitu adek kelas saya waktu kuliah. Nama dia Purnaresa, saya bertanya ke dia untuk menuju ke Jakarta selatan tepatnya kuningan saya harus naik apa sampai sana.

Resa pun menyuruh saya naik bus damri yang tujuanya Jakarta selatan dan turun di plasa semanggi atau mana gitu saya lupa. Kata dia kalo sudah sampai plasa suruh turun dan menggubungi dia karena dia mau jemput. Akhirnya sedikit lega, sudah ada yang mau nampung sementara. Setelah dikasih petunjuk saya mencari bus tersebut sedikit bertanya-tanya ke petugas bandara bus yang di maksud akhirnya saya menemukan busnya, saya pun langsung beli tiket dengan tujuan Jakarta selatan. Setelah dapet tiket saya naik bus dan bus itu tidak lama kemudian berangkat. Brumm,….brummm….

Perjalanan dari bandara ke tempat tujuan kurang lebih satu jam. Sesampainya di lokasi yang disepakati saya menghubungi resa untuk memberitahu bahwa saya sudah sampai lokasi, setelah memberi tau dia kurang lebih menunggu 15 menit dia sudah sampai lokasi. Saya bergegas memasukan barang bawaan saya ke bakasi mobil dan masuk kedalam mobil. 

Perjalanan dari lokasi ke kost, Saya bertanya ke dia bisa nganter mencarikan kost? dia bisa membantu saya mencari kost pada hari sabtu dan minggu. Berhubung waktu itu masih hari kerja saya di antar ke kost dia untuk istirahat terlebih dahulu. Dia bilang santai dulu lah mas, nyari kost mudah kok asal ada uang, kalo nyari yang murah dan nyaman ya sulit mas hmmm. Mendengar kata-kata itu tiba-tiba saya ingat isi dompet saya bahwa waktu itu saya bawa uang dua juta. Dengan uang dua Juta saya harus bisa hidup satu bulan dan bisa dapat kost.

Sesampai nya di kost, saya di persilahkan resa untuk istirahat. Dia pun berpamitan sama saya kalo mau lanjut berangkat ke kantor. Ternyata kost temen saya itu dekat dengan kantor tempat kerja saya, kurang lebih jalan 15 menit sampai ke tempat kerja saya nantinya.

Setelah temen saya berangkat saya putuskan untuk mandi, setelah mandi saya keluar kost niatnya untuk cari makan dan Tanya-Tanya ke warga barang kali ada info kost yang masih kosong dan saya bisa tempati mumpung waktu itu masih siang hari. Saya mulai berjalan-jalan di daerah tersebut ternyata daerah sini banyak kost rata-rata kost di daerah ini harganya berkisaran 700 ribu sampai 900 ribu dan itu pun fasilitasnya kasur almari dan kamar mandi, kalo yang ada AC nya sekitar Rp.1.500.000 ke atas.

Tanya sana tanya sini ternyata mencari kost yang di bawah 700 ribu tidak ada bahkan yang harga 700 ribu pun sudah habis. Tidak mau gegabah saya pun memutuskan untuk istirahat dan mencari makan dikarenakan sinar matahari sudah mulai terik. Setelah melihat-lihat perut ini memilih makan di Warung Tegal yang bisa di kenal dengan nama WARTEG.

Waktu itu saya makan Nasi, Ayam dan sayur-sayuran minumnya es teh manis habisnya Rp.18.000. Buset mahal banget dah, seandainya aja dengan uang segitu makan di semarang pasti dapat banyak lauk nya. Yah mau gimana lagi ini kan Jakarta bukan di kampung halaman. 

Selesai makan saya kembali ke kost temen, sambil istirahat saya melihat kontak handphone barang kali ada temen di Jakarta yang mau mengantar cari kost. Saya pun ingat kalo saya punya temen naik gunung yang pernah main ke gubuk keong Namanya Mas Civay langsung saya menghubungi dia menceritakan ke gelisahan saya. Dia pun menyanggupin dan mau membantu mencari kost, kita sepakat mencari kost jam lima sore. Sambil nunggu jam lima sore, saya setting alaram di handphone dan kemudian saya tidur sebentar. 

Alarm handphone pun berbunyi dan saya bergegas untuk bangun dan mandi. Setelah selesai mandi dan bersiap-siap saya menghubungi mas Civay untuk mengasih tau lokai saya sekarang. 30 menit menunggu akhirnya mas civay sampai juga, tidak fikir panjang saya langsung mencari kost yang deket dari kantor, kenapa saya mencari kost deket kantor karena saya ke Jakarta tidak bawa sepeda motor jadi kalo kost dekat kantor saya bisa ke kantor dengan jalan kaki.

Kita berangkat pukul 17:45 mengendarai sepeda motor, dari pintu satu ke pintu ruamah yang lain saya menanyakan kost dan harganya setelah mencari selama tiga jam akhirnya saya mendapatkan kost dengan harga 900 ribu hmm mahal amat dah, itu pun fasilitasnya cuma kasur sama almari baju kamar mandi di luar, saya berandai andai lagi, dengan uang segitu sudah dapat kost AC dan kamar mandi dalam kalo di Semarang, nasib kerja di Ibu kota. Ini yang biasa orang bilang Jakarta itu kejam.

Jarak kost ke tempat kerja sekitar 30 menit jalan kaki, dan setelah membayar kost untuk satu bulan pertama, saya dan mas Civay bergegas mengambil barang-barang di kost nya temen karena waktu itu, hari sudah larut malam. Setelah selesai membawa barang-barang ke tempat kost, saya merasa lega. Walaupun uang tinggal sedikit saya mencoba bertahan selama satu bulan untuk hidup di Jakarta.

Saya rasa ceritanya sudah terlalu panjang, jadi bersambung sampai sini dulu ya sob ceritanya. Besok saya sambung lagi cerita pengalaman kerja pertama kali. saya ucapkan banyak terimakasi buat Purnaresa dan Mas Civay yang sudah banyak membantu waktu itu. Salam Ngeong

6 comments:

  1. standart kost di jakarta emang sekitar segitu,700an.kalaupun nemu yang 600 ada sih tp kecil ruangannya.deket kosanku ada,udh komplit isinya.sayang khusus cewek,hehehhe.kalo ada yg 500an,mungkin masih kosong.cuman dapet kamar aja

    ReplyDelete
    Replies
    1. mba @Ika iya waktu itu kalo kost cewek kebanyakan dibawah 700 dah dapet bagus.Ibu kota memang keras hehe. untung sudah tidak tinggal di jakarta sudah balik ke kampung halaman hhi

      Delete
  2. Haha gara2 pramugari, gagal fokus..

    ReplyDelete