Jalur Pendakian Gunung Slamet via Baturaden


Gunung Slamet berada di lima kabupaten, yaitu Kab. Banyumas, Brebes, Tegal, Pemalang dan Kab. Purbalingga, Jawa Tengah. Merupakan gunung berapi aktif, meskipun tergolong gunung berapi yang sering beraktifitas, namun gunung ini tidak pernah sepi dari kunjungan para pendaki. Gunung Slamet ini menjadi gunung tertinggi di Jawa tengah Nah sahabat, kali ini saya akan mengupas secara detail mengenai jalur pendakian Gunung Slamet via Baturaden.

Gunung slamet berada di ketinggian 3428 mdpl (meter diatas permukaan air laut) ini juga merupakan gunung yang masih aktif.

Informasi Transportasi Menuju Basecamp Baturaden
Basecamp Baturaden sendiri berada di Kabupaten Porwokerto. Jika kita menggunakan kereta api menuju statsiun Purwokerto dan dilanjutkan dengan naik bus atau angkot menuju Purwokerto kota, kemudian naik angkutan umum menuju Baturaden. Pintu masuk pendakian di sini berada di ketinggian, kira-kira 630 mdpl.

Bila kita dari arah Purwokerto, naiklah angkutan umum dari terminal Purwokerto menuju baturaden, perjalanan sekitar 2,5 jam, kita sudah sampai di basecamp baturaden.

Jika dari arah Pantura, naiklah bus jurusan Purwokerto, sesampainya terminal Purwokerto. Dilanjutkan dengan naik angkutan umum dari terminal menuju basecamp Baturaden.

Dari Jakarta, usahakan untuk menggunakan bus jurusan Bobotsari agar tidak perlu repot transit di terminal Purwokerto. Turun di terminal Purwokerto, lanjut naik angkutan umum menuju basecamp Purwokerto.

Catatan: Usahakanlah untuk sampai di terminal Purwokerto sebelum maghrib. Sebab, setelah lewat magrib, angkutan umum akan sangat langka.

Pendakian Gunung Slamet Via Baturaden

Setelah sampai di basecamp Baturaden, kita diwajibkan untuk mendaftarkan diri, dan menyerahkan satu KTP untuk perwakilan rombongan. Serta melengkapi administrasi. Di basecamp, kita bisa menemukan beberapa warung yang menjual beragam makanan, ringan dan berat, dan aneka souvenir, seperti perlatan mendaki, gantungan, kaos, emblem dan sticker.

Oh ya sahabat sebelum mendaki alangkah baiknya kita periksa kembali perbekalan logistik, bila ada yang masih kurang, kita bisa melengkapinya di sini.
  • Pintu Masuk - Pos 1
Memulai pendakian, kita tidak akan menemukan pintu gerbang atau petunjuk arah. Ambilah jalan sebelah kanan, jangan ambil jalan yang lurus!. Jalanan masih landai, pemandangan berupa hutan yang tidak terlalu lebat dan udara sejuk mulai menghibur paru-paru. Perjalanan menuju pos satu, kurang lebih, akan memakan waktu 1 jam.
  • Pos 1 - Pos 2 (Pos Patok)
Melewati pos 1, track dan pemandangan tidak banyak berubah. Namun ada beberapa tanjakan kecil yang harus kita lewati. Cukup panjang, waktu yang dibutuhkan menuju pos Patok adalah 3 jam perjalanan. Sesampainya di pos 2, kita dapat beristirahat sambil mengsisi perut dengan makanan ringan, atau. Di sini terdapat area tanah datar yang cukup luas, serta aliran air untuk memasok persediaan air yang mungkin sudah menipis. Perjalanan pos 1 ke pos dua memakan waktu 3 jam
  • Pos 2 - Pos 3
Selepas dari istirahat sejenak di pos 2, perjalanan berat baru saja dimulai, tanjakan demi tanjakan sudah siap menantimu, jalanan sempit pun tidak jarang ditemui, berhati-hatilah dalam memilih pijakan!. Sekitar 2 jam perjalanan, kamu sudah sampai di pos 3.

Pos 3 merupakan tempat ideal untuk mendirikan tenda, memasak dan beristirah (tidur), mempersiapkan tenaga untuk melakukan summit atack pada pagi hari. Namun, bila tidak kebagian tempat atau kita enggan beristirahat di pos 3, kita bisa melakukannya di pos Tentara.
  • Pos 3 - Plawangan
Perjalanan menuju Plawangan, hutan semakin rimbun. Dalam perjalanan, setelah melewati jalur-jalur sempit, bahkan terdapat pula jalur yang ditumbuhi rerumputan yang membuat kita harus teliti dalam memilih jalur, kita akan melewati pos Tentara, sebuah tempat camp yang bisa dijadikan tempat beristirahat.

Selepas pos Tentara, jalanan semakin garang, semakin sadis, semakin menanjak, saat bergelut dengan jalur yang terjal, membuat beban carrier semakin terasa berat. Ditambah kehadiran lorong sempit yang memaksa kita untuk berjalan dengan cara merangkak, persis seperti latihan militer.

Setelah itu sampailah kita di Pertigaan, sebuah tempat yang menghubungkan antara jalur Baturaden dan jalur Sawangan. Menuju Plawangan?, kita masih harus melipir melewati punggungan gunung Slamet. Berhati-hatilah, karena di kawasan ini kabut sering turun perlahan, membatasi jarak pandang.

Sesampainya di Plawangan, bila kondisi sedang cerah, kita sudah bisa melihat puncak gunung Slamet. Plawangan sendiri merupakan batas vegetasi antara hutan dan area terbuka, di sini banyak juga para pendaki yang mendirikan tenda.
  • Plawangan - Puncak Gunung Slamet
Track menuju puncak sangatlah terjal. Jalanan berupa batu merah yang dilumuri pasir, khas gunung Slamet. Oleh karenanya, usahakan untuk mengenakan gaiter agar pasir tidak masuk ke dalam sepatu kita.

Sehabis itu, kita bakalan sampai di bibir kawah Segoro Wedi, untuk mencapai puncak tertinggi. Kita masih harus berjalan menyusuri bibir kawah. Harus hati-hati dan menjaga keseimbangan, karena di sebelah kiri jalan, terdapat kawah yang menganga dan sebelah kanan, terdapat jurang yang curam.

Puncak Gunung Slamet, 3.428 mdpl

Setelah melewati berbagai rintangan selama perjalanan, kita berhak mendapatkan apa yang kita usahakan, yakni keindahan alam di puncak gunung Slamet. Ketika berada di sana, kita dapat menyaksikan kemegahan kawah yang mengagumkan, beberapa puncak gunung lainnya di kejauhan dan panorama mewah di atas awan.

Pemandangan Gunung Lain di Puncak Surono

Gunung Sumbing, gunung Sindoro, gunung Merbabu dan gunung Merapi

Estimasi Waktu Pendakian Gunung Slamet
  • Basecamp - Pos 1 : 1 jam
  • Pos 1 - pos 2 : 3 jam
  • Pos 2 - pos 3 : 2 jam
  • Pos 3 -pos plawangan : 4 jam
  • Pos Pelawangan - Puncak : 2 Jam

Nah sahabat itulah adalah ulasan tentang jalur pendakian gunung Slamet via Baturaden. lengkap dengan informasi transportasi menuju basecamp, estimasi waktu dan review perjalanan. Semoga bermanfaat dan selalu jaga kebersihan ya.

No comments:

Post a Comment