Jalur Pendakian Gunung Gede dan Gunung Pangarango



Gunung Gede-Pangrango adalah satu-satunya gunung yang menjadi faforit para pendaki di Indonesia, kurang lebih 50.000 pendaki per tahun, meskipun peraturan dibuat seketat mungkin, bisa jadi karena lokasinya yang berdekatan dengan Jakarta dan Bandung.
Maka dari itu untuk mengembalikan habitatnya tiap bulan Agustus ditutup untuk pendaki juga antara bulan Desember hingga Maret. Untuk mengurangi kerusakan alam maka dibuatlah beberapa jalur pendakian, namun jalur yang populer adalah melalui pintu Cibodas.

Untuk mendaki Gunung Gede dan Gunung Pangrango di berlakukan sistem bookin, 3 sampai 30 hari sebelum pendakian harus booking dahulu. Jumlah pendaki di batasi hanya 600 per malam, 300 melalui jalur Cibodas, 200 jalur Gunung Putri, dan 100 jalur Selabintana. 

Rute Pendakian Gunung Gede dan Gunung Pangrango 
  • ·         Jalur Pendakian Cibodas
  • ·         Jalur Pendakian Gunung Putri
  • ·         Jalur Pendakian Salabintana
Transportasi
  • Jalur Pendakian Cibodas : Cibodas (1.425 mdpl) dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum jurusan Jakarta - Bandung. Turun di pertigaan Cibodas, disambung dengan mobil angkutan kecil ke Kebun Raya Cibodas.Di sekitar Kebun Raya Cibodas terdapat tempat parkir yang luas, banyak terdapat pedagang makanan dan oleh-oleh di sepanjang jalan. Ada juga lokasi untuk berkemah di dekat kantor Taman Nasional. Lebatnya hutan tropis di lereng gunung Gede-Pangrango ini sudah terasa di Cibodas, namun suasana hutannya terpotong oleh padang golf yang sangat luas hingga ke arah puncak gunung pangrango.
  • Jalur Pendakian Gunung Putri : Untuk menuju Gunung Putri dari Jakarta naik bus jurusan Bandung / Cianjur turun di Pasar Cipanas. Dari belakang Pasar yang merangkap terminal ini kita naik mobil angkot ke Gunung Putri. Sebelum melakukan pendakian kita harus booking terlebih dahulu 3-30 hari sebelum hari pendakian di Kantor Pusat Taman Nasional yang terletak di Cibodas.
  • Jalur Pendakian Salabintana :Selabintana (960 mdpl) adalah kawasan wisata yang sangat menarik. Hotel, penginapan, tempat bermain, air terjun dan bumi perkemahan menjadikan kawasan ini ramai dikunjungi siapa saja. Kaum Remaja dari Bandung dan Jakarta sering mengadakan camping di lokasi ini. Jalur pendakian Selabintana kurang diminati oleh para pendaki. Banyak hal yang menjadi alasan yakni: 
  1. Membutuhkan waktu yang lebih lama baik dalam pendakian.
  2. Akses kendaraan umum yang susah dan lebih jauh.
  3. Jalurnya lebih berat, berlumpur dan banyak pacet. 
Peta Pendakian Gunung Gede dan Gunung Pangrango



JALUR CIBODAS
Di Pintu gerbang masuk bascamp Cibodas pendaki wajib melapor dan menunjukan surat - surat perijinan dan akan dilakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan untuk barang yang dilarang seperti pisau, radio, sabun, odol, dll. Akan di minta oleh petugas, dan pada saat keluar Taman Nasionaljuga akan dilakukan pemeriksaan kembali. serta wajib memperlihatkan sampah yang dibawa turun sisa- sisa pemakaian kita sendiri. di setiap pintu taman ada tempat untuk membuang sampah.

Dari jalur Cibodas ini tersedia beberapa pos tempat peristirahatan yang berupa bangunan beratap yang sangat bermanfaat untuk berteduh dan menghangatkan badan. Sebaiknya tidak mendirikan tenda di dalam pos karena mengganggu para pendaki lainya yang ingin berteduh.

Awal pendakian dimulai dengan menyusuri jalan setapak berbatu, melintasi kawasan hutan tropis yang lebat. Kicauan burung dan suara monyet akan menyambut para pendaki sejak dari pos penjagaan. Setelah berjalan sejauh 1,5 km melintasi kawasan hutan yang sangat asri, terdapat sebuah rawa yang disebut telaga biru dalam ketinggian 1.500 mdpl. Telaga biru yang warna airnya bisa berubah - ubah di sebabkan oleh tanaman ganggang yang tumbuh di dasar danau. Dengan melintasi jembatan kayu sepanjang jalur selanjutnya akan sampai pos Rawa Gayang Agung pda ketinggian 1.600 mdpl. jalur jembatan kayu ini sudah mulai rusak, banyak kayu-kayu yang lepas sehingga pendaki bila kurang hati - hati bisa terperosok jatuh.

Setelah berjalan di atas jembatan kayu sepanjang kurang lebih 1 km, jalur kembali menapaki jalan berbatu hingga sampai di Pos Panyancangan Kuda. Pos ini berada diketinggian 1.628 mdpl, terdapat bangunan beratap yang dapat dipergunakan untuk berlindung dari hujan dan angin, namun pendaki-pendaki yang egois sering membuka tenda di dalam bangunan ini. Di lokasi ini terdapat persimpangan jalur (pertigaan). ke kanan ke arah air terjun Ciberem, sedangkan arah ke puncak ambil jalur lurus. Bila pendaki ingin mampir ke air terjun mungkin tas dan bawaan lainnya bisa ditinggal di pos ini, dan ada salah satu rekannya yang menunggu.
Berjalan sekitar 30 menit dengan lintasan berbatu yang sedikit menurun, dan di beberapa tempat digenangi air sehingga sepatu bisa basah, maka kita akan sampai di Air Terjun Ciberem yang berada di ketinggian 1.675 mdpl).

Air terjun Ciberem ini terdiri dari tiga buah yakni; curug Cidendeng, curug Cikundul, dan curug Ciwalen. Wisatawan umum bisa datang ke lokasi air terjun ini cukup dengan membayar tiket masuk di pos penjagaan. Untuk melanjutkan pendakian pendaki harus balik lagi ke Pos Panyancangan Kuda (pertigaan).

Dari pertigaan, jalur pendakian mulai menanjak dan berliku-liku melewati jalan setapak dari batuan yang terjal. Gemuruh air terjun yang berada jauh di bawah terdengar dengan jelas. Suara-suara satwa sering terdengar terutama di sore dan di pagi hari. Sejenak kita bisa beristirahat di Pos Batu Kukus (1.820 mdpl). Di tempat ini terdapat bangunan untuk duduk istirahat, dahulu ada atapnya yang disangga oleh sebuah tiang kayu di tengahnya.

Lintasan kembali menanjak, jalan setapak berbatu mulai berganti dengan jalan tanah yang lebih alami. selanjutnya jalur mulai landai dan bonus-bonus turunan akan mempercepat kita sampai di Pos Pondok Pemandangan (2.150 mdpl). Pada musim pendakian, karena ramainya pengunjung maka kita bisa beristirahat di pos ini sambil menunggu antrian melewati air panas.

Air panas berupa lereng curam yang sangat berbahaya, yang dialiri air panas dengan suhu yang mencapai 70°C, pendaki perlu ekstra hati-hati karena sempit dan licin. Sebaiknya jalan satu persatu dan menunggu bila ada pendaki yang melintas dari arah berlawanan. Karena bila dua orang pendaki bertemu maka pendaki di sisi jurang akan sulit mendapatkan pegangan bila terpeleset dan kesenggol akan fatal akibatnya, meskipun ada rantai besi pengaman namun kondisinya kurang aman untuk dijadikan pegangan.

Batuan di Air Panas terasa panas bila disentuh. Namun banyak juga pendaki yang berhenti untuk menghangatkan badan. Sebaiknya tidak berhenti di sini karena sangat menggangu pendaki lainnya, selain itu sebaiknya menggunakan sepatu, panasnya air sangat terasa bila kita hanya menggunakan sandal.

Mandi di sungai di Pos Kandang Batu (2.220 mdpl) ini yang berair hangat sangat menyegarkan badan, menghilangkan capek dan membantu melancarkan aliran darah yang beku kedinginan. Jangan gunakan sabun, odol, shampoo, karena banyak pendaki mengambil air minum di sungai ini. Membuka tenda di Pos ini sangat mengganggu perjalanan pendaki lainnya.

Meninggalkan Pos Kandang Batu kita akan melewati sungai yang kadang airnya deras sehingga hati-hati dengan sendal yang dipakai. Celana panjang mungkin perlu digulung, namun bila air sungai sedang tenang (tidak ada hujan di puncak) kita bisa melompat di atas batu-batu. Selanjutnya kita akan sampai di tanah lapang yang cukup untuk mendirikan beberapa tenda.

Mendekati Kandang Badak, kita akan mendengar suara deru air terjun yang cukup menarik di bawah jalur pendakian. Kita bisa memandang ke bawah menyaksikan air terjun tersebut, atau turun ke bawah untuk mandi bila air tidak terlalu dingin. Di sekitar air terjun ini lintasan terjal dan sempit sehingga harus menunggu antrian satu per satu untuk melewatinya. Setelah itu jalur mulai landai dan sedikit menurun hingga Pos Kandang Badak (2.395 mdpl).

Bagi pendaki sebaiknya mengisi persediaan airnya di pos Kandang Badak, karena perjalanan berikutnya akan susah memperoleh air. Setelah kandang Badak perjalanan menuju puncak sangat menanjak dan melelahkan disamping itu udara sangat dingin sekali. Disini terdapat persimpangan jalan, untuk menuju puncak Gn.Gede ambil arah ke kiri namun jangan salah jalan menuju ke kawah, dan untuk menuju puncak Gn.Pangrango ambil arah kanan. Persiapan fisik, peralatan dan perbekalan harus diperhitungkan, sebaiknya beristirahat di pos ini dan memperhitungkan baik buruknya cuaca.

Menuju puncak Pangrango waktu yang dibutuhkan sekitar 3 jam dengan jarak tempuh lebih kurang 3 km, dengan melintasi kawasan hutan lebat yang sangat terjal. Dari puncak gunung Pangrango pendaki tidak bisa menikmati pemandangan sekitar karena masih banyak pohonan. Sedikit turun ke arah barat terdapat areal terbuka seluas 5 ha yang dipenuhi dengan tanaman bunga edelweis. Tempat ini di sebut Alun Alun Mandalawangi.

Untuk menuju puncak gunung gede pendaki menyusuri punggungan yang terjal, di sini terdapat sebuah tempat yang disebut Tanjakan Setan, tempat ini sangat terjal dan dilengkapi dengan tali baja untuk berpegangan. Dari atas tanjakan ini pendaki bisa memandang panorama puncak gunung Pangrango yang sangat indah.

Hempasan angin kencang sangat terasa di tempat ini. Pendaki di musim hujan tempat ini terasa sangat dingin karena hembusan angin kencang yang bercampur dengan air. Pendaki yang belum makan biasanya akan mudah sakit ketika tiba di tempat ini. Bahkan bisa terkena kram bila tidak menggunakan pakaian yang cukup tebal. hingga puncak Gunung Gede angin kencang akan selalu menemani para pendaki.

Puncak gunung gede terlihat memanjang, berbeda dengan puncak gunung pangrango yang runcing sempurna. Pendaki biasanya menikmati pemandangan Kawah Gunung Gede yang sangat indah. di puncak gunung gede ini akan tercium aroma belerang yang kadang kala sangat menyengat hidung. Kawah gede ini terdiri dari Kawah Ratu dan Kawah Wadon. 

Puncak gunung Gede sangat indah namun perlu hati-hati, kita dapat berdiri dilereng yang sangat curam, memandang ke kawah Gede yang mempesona. Dibawah lereng-lereng puncak ditumbuhi bunga-bunga edelweis yang mengundang minat untuk memetiknya, hal ini dilarang dan sangat berbahaya bagi kelestariannya.

Dari puncak Gede kita bisa kebawah menuju alun-alun SuryaKencana, dengan latar belakang gunung Gumuruh. Terdapat mata air yang jernih dan tempat yang sangat luas untuk mendirikan kemah.

Bila berkemah di alun-alun Surya Kencana di pagi hari sekitar jam 5 pagi pendaki akan dibangunkan oleh para pedagang yang menawarkan nasi uduk dan rokok, Gunung apa pasar yak.. Dari sini kita belok ke kiri (timur) bila ingin melewati jalur Gunung Putri, dan untuk melewati jalur Selabintana kita berbelok ke kanan (barat).
JALUR GUNUNG PUTRI

Di Pos Penjagaan Gunung Putri (1.450 mdpl), pendaki wajib melapor dan menunjukkan surat - surat perijinan dan akan dilakukan pemeriksaan terhadap barang-barang bawaan. Untuk barang yg dilarang seperti pisau, radio, sabun, odol, dll. akan diminta oleh petugas. Pada saat keluar Taman Nasional juga akan dilakukan pemeriksaan kembali serta wajib memperlihatkan sampah yang dibawa turun sisa-sisa pemakaian kita sendiri. Di setiap pintu taman ada tempat untuk membuang sampah

Pendakian awal berupa jalan setapak yang melintasi kebun penduduk, yang selanjutnya akan menyeberangi sungai kecil. Setelah melewati sungai jalur mulai menanjak dan kita akan menemukan pipa air minum yang disalurkan untuk keperluan penduduk sekitar.

Satu jam perjalanan dari pipa air pendaki akan sampai di Pos Tanah Merah yang berupa bangunan bekas kantor Taman Nasional yang sudah tidak terpakai di ketinggian 1.850 mdpl. Beberapa dinding kayu sudah hilang dan lantai kayunyapun sudah pada berlobang, namun atapnya masih bagus sehingga dapat digunakan untuk berteduh.

Jalur semakin menanjak dan melintasi akar-akar pepohonan, suasana hutan semakin lebat dan mencekam, setelah berjalan sekitar 1,5 jam akan sampai di Pos Legok Lenca diketinggian 2.150 mdpl.

Jalur berikutnya semakin curam dan licin terutama di musim penghujan, di beberapa tempat medan sempit sehingga pendaki harus ke pinggir bila berjumpa dengan pendaki dari arah berlawanan. Pos berikutnya adalah Buntut Lutung yang berada di ketinggian 2.300 mdpl. Tempat ini agak lega sehingga bisa beristirahat rame-rame setelah melintasi jalur sempit. Jarang sekali ada pendaki yang membuka tenda di pos-pos di sepanjang jalur gunung putri. Selain tempatnya sempit dan tidak ada sumber air, pendaki lebih suka bersusah payah sekuat tenaga untuk sampai di Alun-Alun Surya kencana dan berkemah di sana.

Sebelum sampai di lapangan terbuka Surya Kencana kita masih harus melewati dua pos lagi yakni Pos Lawang Seketeng (2.500 mdpl) dengan medan yang semakin terjal dan semakin menguras tenaga, serta Pos Simpang Maleber (2.625 mdpl).

Pos yang ada berupa bangunan untuk duduk yang dilengkapi dengan atap yang disangga satu tiang seperti payung. Seperti pos-pos yang lainnya tiang penyangga atap sudah roboh semua. Dari Pos Simpang Maleber lintasan sudah landai alun-alun Surya Kencana sudah nampak di depan mata. Untuk menuju Pusat Keramaian Alun-Alun ( Kilometer Nol ) kita harus berjalan ke arah kanan mengikuti aliran sungai kecil yang berada tepat di tengah-tengah lapangan.

Selanjutnya dari Km-0 kita kekanan mendaki bukit terjal berbatu yang banyak di tumbuhi edelweis untuk menuju puncak gunung Gede. sedangkan untuk turun kembali lewat jalur Selabintana kita harus berjalan lurus.

JALUR SELABINTANA

Di jalur Selabintana terdapat airterjun yang biasa disebut warga airterjun Ciberem yang memiliki ketinggian 70 meter. Percikan dan kabutpun tercipta oleh air terjun.Untuk menuju airterjun pendaki harus melewati jalan yang berbatu yang panjang dan terjal. Lokasi yang sulit di jangkau ini tidak mengurangi niat para pendaki untuk menuju ke air terjun ini.

Setelah melakukan booking beberapa hari sebelumnya di Cibodas pendakian baru bisa dilakukan. Di Pos Pemeriksaan dilakukan pemeriksaan barang bawaan dan surat perijinan, kemudian pendaki bisa langsung "ngetrek" atau berkemah terlebih dahulu di Selabintana.

Dari Pos Pemeriksaan kita berjalan menyusuri tepi sungai yang aliran airnya jernih dan sangat dingin memasuki kawasan hutan lebat yang banyak dihuni satwa liar. Lintasan berupa jalan berbatu yang ditata rapi menyusuri punggungan gunung. Monyet-monyet bergelantungan di atas pohon, aneka burung berkicauan di atas dahan.

Setelah berjalan sekitar 1/2 jam kita akan berjumpa dengan menara pengamatan burung. Selanjutnya akan sampai di Pos Citingar (1.000mdpl). Di sepanjang jalur banyak terdapat sampah dedaunan. Di musim penghujan banyak pacet dan di musim kemaraupun masih ada pacet. Medan yang berupa tanah gembur dilapisi guguran dedaunan semakin menanjak dan licin.

Bila ingin beristirahat sebaiknya tidak duduk di atas pohon tumbang atau di tanah berhumus karena banyak pacet, cukup berdiri mengambil nafas panjang. Masih dalam kondisi jalur yang sama kita akan sampai di Pos Citingar Barat (1.175 mdpl). Sekitar 2-3 jam kita berjalan dikawasan hutan yang banyak pacetnya ini. Untuk itu gunakan sepatu gunung jangan pakai sendal, untuk menghindari puluhan pacet nempel di kaki.

Selanjutnya jalur masih berupa tanah gembur dilapisi dedaunan. 1 jam kemudian jalur agak landai sedikit turun dari punggungan gunung menghindari lintasan lama yang longsor (di atas lintasan baru). Di lokasi ini lintasan baru dilapisi dengan batu yang ditata rapi danPacet sudah jarang dijumpai. Kemudian kita akan sampai di Pos Cigeber (1.300 mdpl).

Bila lintasan sebelumnya langit tertutup oleh rimbunya pepohonan (canopy), maka lintasan berikutnya kita mulai bisa melihat langit karena pohon-pohon yang sangat tinggi sudah jarang. Tanah yang diinjak mulai agak keras. Kita akan melewati pinggiran jurang yang banyak ditumbuhi rumput-rumput yang agak tinggi. Selanjutnya tiba di Pos Cileutik (1.500 mdpl).

Sedikit turun di bawah Pos yang sudah roboh ini terdapat sungai yang aliran air nya kecil dan membentuk air terjun mini. Bila tidak terlalu dingin bisa mandi di sungai ini. Di lokasi ini beberapa pendaki bisa beristirahat bersama namun tidak cukup untuk mendirikan 2-3 tenda.

Setelah menyeberangi sungai kecil, medan kembali menanjak dan memasuki kawasan hutan yang lebat. Di beberapa tempat tanah yang diinjak agak lembek. sekitar 2 jam berjalan pendaki akan sampai di Pos yang banyak dikelilingi pohon-pohon yang memiliki bentuk yang aneh, sehingga bisa menimbulkan fantasi yang bermacam-macam.

Selanjutnya kita berjalan sekitar 2 jam maka kita akan sampai di Pos yang hanya bisa digunakan untuk duduk beristirahat sekitar 8 orang. Lintasan berikutnya makin terjal, di beberapa tempat kita bisa berpegangan pada akar-akar dan selanjutnya pendaki akan melewati jalur yang banyak di tumbuhi rumput-rumput yang sangat tinggi.

Sekitar satu jam kita akan sampai di Pos Pertigaan, di tempat ini terdapat persimpangan jalur, bila ke kanan menuju puncak gunung Gumuruh, bila ke kiri menuju alun-alun Surya Kencana. Sekitar lima menit dari lokasi Pos ini kita akan sampai di tempat yang terbuka, ke kanan kita bisa melihat ALun-alun Surya Kencana dan Puncak Gunung Gede.

Untuk menuju pusat Alun-alun (Kilometer Nol) kita berjalan ke kanan sekitar 15 menit. Di lapangan luas ini kita bisa beristirahat mendirikan tenda. Untuk melanjutkan perjalanan lewat jalur Cibodas kita harus mendaki puncak gunung Gede terlebih dahulu. Sedangkan untuk melewati jalur Gunung Putri kita berjalan lurus mengikuti pinggiran sungai.

Untuk menuju puncak Gunung Gede dari Km-0 kita masih harus mendaki batuan terjal yang banyak ditumbuhi Edelweis, dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.


Pesan

Disini saya tidak meberikan estimasi biaya perjalanan karena estimasi biaya setiap waktu bisa berubah dan saya menganjurkan untuk tanya langsung ke petugas langsung dengan cara menghubungi petugas lewat postingan CP petugas silahkan klik di sini untuk mengetahui nomer telfon petugas gunung

78 comments:

  1. serius mas kl agustus libur? tadinya mau tgl 17 agustus kesana

    ReplyDelete
  2. mbak @nenii lebih baiknya mbak kontak dulu dan pastiin libur apa gak... klo di prosedur itu libur.. ni cari kontak personnya di sini http://chk2489.blogspot.com/2013/06/nomer-telepon-pengurus-taman-nasional.html

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bawa bocah umur 3th boleh gk ya sma petugas nya pas daftar?

      Delete
  3. belum pernah kesini, dulu sudah ada planing tapi gagal karena sakit

    ReplyDelete
  4. @PPOB mudah2an akhir tahun kesampaian #SobatKeong ke Gede pangrango :)

    ReplyDelete
  5. Udah pernah kesana bulan mei kemaren lewat jalur cipanas seru banget, gak nyesel :D

    ReplyDelete
  6. Jalur gnung putri klo dibandingin sama jalur cidahu lebih berat mana yaa

    ReplyDelete
  7. Dari dulu juga tiap 17-an ditutup. Kalo gak salah ada kali sdh 12 tahun yang lalu

    ReplyDelete
  8. Jalur yang sangat menantang adalah jalur salabintana dan turun di gunung putri.

    ReplyDelete
  9. kalo awal desember ini boleh ga ya naik ?

    ReplyDelete
  10. Taun baru ditutup ga mas??info donk..

    ReplyDelete
  11. buat soabat Januardi Galih dan sobat Dian Ratna Budiasih : untuk selengkapnya dan lebih jelas silahkan menuju ke postingan ini sobat " http://www.chk2489.blogspot.com/2013/06/nomer-telepon-pengurus-taman-nasional.html " di postingan itu ada kontak pos2 pendakian gunung mudah2an membantu, #SalamKeong

    ReplyDelete
  12. Ka...kaLau ksNa...btuh waKtu berpa jam buat ke puncaknya...

    ReplyDelete
  13. @lee yudistira ; itu tergantung jalur mana yang dipilih. yang saya tau jalur putri merupakan jalur yang paling pendek. jarak tempuhnya hanya 3-4 jam saja untuk pemula. jalur Cibodas, 2 sampai 3 kali lipat jalur gunung putri, untuk jalur salabintana, kurang tau :)

    infonya berguna sekali nih kang,... silahkan berkunjung ke blog saya ya http://info-gedepangrango.blogspot.com/

    untuk keperluan booking, reservasi dan survey, kita bantu.

    ReplyDelete
  14. Smoga saja kaki ini diberi kesempatakan ke gunung gede, terimakasih atas sharing jalur pendakiannya

    ReplyDelete
  15. Mei semoga diijinkan dan bisa sampai sana (ˇʃƪˇ) aamiin

    ReplyDelete
  16. admin @gedepangrango makasih boy sudah berkunjung di Catatan harian keong.. sudah menuju TKP kok..

    mbak @Diah Ana Safitri : sukses mbak diah buat ngeong ke gede pangrango #SalamNgeong :)

    ReplyDelete
  17. alhamdulilah udah bisa kesana tahun kemarin..lewat jalur cibodas..hhe

    ReplyDelete
  18. Nice share mas bro,., kalo ane cuma selabintana yang belum, keburu lulus se. ., oh ya numpang info kalo yang mau naek gede/salak/papandayan dari jakarta bisa sewa peralatannya disinia aja www.rover-outdoor.com , ada di utan kayu , matraman.
    no offensee tapi kalo liat pengalaman yang medaki gunung gede/papandayan biasanya baru awal-awal mendaki gunung jadi biaanya peralatan belum lengkap.

    ReplyDelete
  19. Mas mau nanya nih, peralatan yg paling penting buat daki gunung gede apa yah ?

    ReplyDelete
  20. 10mei kemaren gua abis dari sana min lewat jalur putri. turun cibodas, buat pemula kaya gua itu rasanya puas bgt. ada tantangannya. Hehe

    ReplyDelete
  21. Tanggal 31 Juli ini saya ngerayap juga ke Cikuray - salam - ketemu disana ya

    ReplyDelete
  22. menurut agan-agan enakan lewat mana nih jalur cibodas apa jaur gunung puteri?

    ReplyDelete
  23. @jeram liar: sama" enak gan...nanti'a bakal jd kepuasan sendiri kok....setiap jalur pst akan ada cerita'a... :)
    ane rencana 13 sept via putri gan...
    kl mau berangkat semangat & sukses gan..!! selamat mencoba :)

    ReplyDelete
  24. Kk mau buat surat izin pendakian gimana caranya?

    ReplyDelete
  25. Ass.saya dari sukabumi tepatnya d daerah selabintana saya ada rencana mau naik k gede awal bulan januari tangal 3 2015 kira" bisa gk yh lewat cipanas soalnya kalo lewat daerah sayah selabintana treknya susah jauh lagi

    ReplyDelete
  26. Saya dari sukabumi maun naik lewat cipanas januari 2015 tangal 3 bisa gk yh

    ReplyDelete
  27. pengen ih.. kemaren uga lihat di indonesia bagus indah banget.!!

    ReplyDelete
  28. Bila diberi izin 1 mei 2015 kaki ini akan beranjak pergi ke atas sana mengikuti kemana hati ingin pergi. Salam para pendaki indonesia sampai berjumpa disana

    ReplyDelete
  29. Maju terus para pendaki.... melangkah lah menikmati anugrah yg kau beri

    ReplyDelete
  30. Insyaallah tanggal 1 mei team kita juga mau kesana, semoga ketemu pendaki lainnya.

    ReplyDelete
  31. Tanggal 6-7 Juni 2015 Pendakian Gunung Gede via Jalur Putri akan saya lakukan, semoga perjalanan nya lancar, amin.

    Btw thanks buat artikel dan info nya, sangat berguna sekali :)

    ReplyDelete
  32. Infonya guna banget gaan. Makasih banyak! ^^ Juli ini rencana saya sama temen2 mau naik, banyakan gitu, sekitar 23 orang hehe

    ReplyDelete
  33. Anonymous anak mna?? Breng klo memadai :D
    biaya hbis brpa gan ?? Kira2?

    ReplyDelete
  34. Untuk pengurusan surat ijin bisa via online gak? Soalnya bulan juli ini mau daki juga sehabis lebaran , mohon info nya

    ReplyDelete
  35. Tanggal 26 juli saya naik mas bersama2 rombongan pinsat jambore RAL tingkat Nasional semoga bisa sampai puncak

    ReplyDelete
  36. Do'ain ya masbro tgl 4 september ini saya menuju summit Mahameru semoga selamat sampai tujuan .. salam para pendaki indonesia .. My Trip My Advanture

    ReplyDelete
  37. Ingat jaman dulu pas nek gede tpi ijinnya ke air panas.sangat menegangkan

    ReplyDelete
  38. Klo ada yg mo naek g.gede september atau awal oktober saya ikut join dong, rencana naik tp blm ada temen.. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya rencana pertengahan november, masih mau join? Rencana 4cowok 4cewek, memangnya domisili dmn?

      Delete
    2. Tanggal 28 november yg mau naek bisa bareng rombongan saya lewat jalur salabintana.
      Cp:0896-9661-1922

      Delete
  39. Risty : rencana juga 4 september mau naek.. Tapi belum tau fixnya brp orang ..

    ReplyDelete
  40. terimakasih infonya min. insya Allah tgl 12 sd 13 sept 2015 mau ke gn. gede via putri turun cibodas. bareng sama trashbag community. semoga lancar

    ReplyDelete
  41. untuk tgl 16 okt ini pendakian sudah dibuka blm ya? info nya dong kang,mas,mba

    ReplyDelete
  42. Gunung gede sama gunung pangrango sama atau beda sih?

    ReplyDelete
  43. Puncaknya beda di bagi dua., liat aja gan di google

    ReplyDelete
  44. Kalo masih pemula lewat jalur mana ya.? Jalur Gn. Putri atau jalur cibodas.? Mnta saranya ya...

    ReplyDelete
  45. Guys, saya ada plan naik gn gede melalui cibodas sendiri. Kira2 aman gak ya? Kalau ada yg mau naik minggu2 ini bolehkah saya bergabung?
    Wa : 087884346816 (zul)

    Thanks

    ReplyDelete
  46. Guys, saya ada plan naik gn gede melalui cibodas sendiri. Kira2 aman gak ya? Kalau ada yg mau naik minggu2 ini bolehkah saya bergabung?
    Wa : 087884346816 (zul)

    Thanks

    ReplyDelete
  47. Iyaa mas minggu ini pengen naik gunung gedhe jalur cibodas
    Tp belum ada barenganna
    Bisa minta tolong bisa bareng gitu :)

    WA: 085641655527

    ReplyDelete
  48. Ulasanya mantab di bro.... Komplit benget

    ReplyDelete
  49. ane baru mau naek nieh...tapi masih newbie..ada yg mau jd lead ane?ane ber 2 sama temen ane

    ReplyDelete
  50. Kawan, ane dari jkt dpt info klo pangrango tutup s/d tgl 31 maret pdahal rencana mau ksana dibulan" itu,tpi di reschedlue. Ane sendirian nih blum ada temen mau nyoba track pangrango akhir april, klo ada channel (WA/SMS) 081284945130.. Thx

    ReplyDelete
  51. Itu sekitar brpa lama jam tempuhnya

    ReplyDelete
  52. Kalau dari kandang badak carrier dan tenda dibawa naik ke puncak gede kira2 berat bgt ngga? Rencana mau langsung turun lewat putri soalnya... Makasih jawabannya

    ReplyDelete
  53. semoga jadi nanti ke gunung gede

    ReplyDelete
  54. Ane taun kemaren daki gn gede via putri dlm kondisi hujan sangat deras..bener2 menguras tenaga.. Esoknya saya turun via putri lagi dan krn becek abis ujan, sy terpeleset dan jatuh dg posisi lutut kedua kaki kebentur batu2. mau berdiri aja sakitnya amit2 dan lutut bengkak. Sy cek ke dokter sementara ga bleh nanjak min 6 bulan .Semenjak itu saya agak trauma naik gunung tp kangen.. Pengen nanjak lg masih ngumpulin nyai

    ReplyDelete
  55. Info nya sangat membantu.Saya ada rencana naik tanggal 10/09/2016 mohon petunjuk karena ini pertama kali naik ke gunung gede. Mohon bimbingannya pin saya 5D34C9B4

    ReplyDelete
  56. ada yang punya rencana naik gunung gede desember kah agan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hello,,,jadi gk mendaki nya? Sya trtarik mndaki,tpi gk ada kawan

      Delete
    2. Hello,,,jadi gk mendaki nya? Sya trtarik mndaki,tpi gk ada kawan

      Delete
  57. Wah, penasaran dgn jalur selabintana.. kayaknya kece..
    pas kesini, naik dari gn. putri trus turunnya lewat cibodas.. :D

    ReplyDelete
  58. Ane baru pulang mendaki ni gan jalur selabintana, kena pacet 24 titik luar biasa, tracknya sangat menantang, buat yang suka adrenalin silahkan mencoba jalur selabintana

    ReplyDelete
  59. sewa alat2 di deket basecamp ada bang?

    ReplyDelete
  60. makasih kang infonya lengkap.. kalo mau muncak ke Gede yang enak berarti lewat jalur gunung putri aja ya? jadi otomastis lewat sebelum muncaknya..

    btw ane buat artikel pendakian gunung gede pangrango, mampir ya? dikoreksi jika ada kesalahan info

    ReplyDelete
  61. Izin copas sebagian ya mas/mba catatanhariankeong 🙃

    ReplyDelete
  62. mantap catatan keong emang infonya lengkap

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener banget mas cayo , disini lengkap banget infonya .

      Delete
  63. Menurut agan lebih enak jalur mana nih ? Jalur via cobodas apa gunung putri . Untuk pemula .

    ReplyDelete