Masjid Agung Jawa Tengah - Semarang


Masjid Agung Jawa Tengah adalah Masjid yang terletak di jalan Gajah Raya, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang Jawa Tengah. Masjid ini sangat megah dengan luas lahan mencapai 10 Hektar dan luas bangunan induk untuk shalat 7.669 meter persegi tersebut bargaya arsitektur perpaduan antara Jawa, Jawa Tengah dan Yunani.

Diresmikan pada tahun 2006, kompleks masjid yang megah ini memiliki fasilitas yang lengkap seperti convention hall, kios suvenir, kios makanan, gedung perkantoran, perpustakaan, hotel, hingga menara pandang. Secara arsitektur, Masjid Agung Jawa Tengah memiliki keunikan yaitu memadukan arsitektur Timur Tengah dan Roma tanpa melupakan ciri khas bangunan Jawa. Gaya Timur Tengah terlihat dari kubah dan empat menara. Gaya bangunan Jawa terwakili dalam desain tanjung di bawah kubah utama. Sedangkan pengaruh Yunani jelas terlihat pada 25 pilar yang terletak di plaza utama. Pilar-pilar berwarna ungu yang dipadukan dengan kaligrafi itu menyerupai bangunan Coloseum di Roma. Masjid Agung Jawa Tengah juga dilengkapi dengan 6 payung hidrolik raksasa yang bisa membuka dan menutup secara otomatis. Payung raksasa ini mengadopsi arsitektur Masjid Nabawi di Madinah. 

Untuk menunjang tujuan tersebut, Masjid Agung ini dilengkapi dengan wisma penginapan dengan kapasitas 23 kamar berbagai kelas, sehingga para pengunjung yang ingin bermalam bisa memanfaatkan fasilitas. 

Tak jauh dari masjid, terdapat sebuah menara setinggi 99 meter yang disebut dengan nama Menara Asmaul Husna. Menara yang melambangkan kebesaran dan kemahakuasaan Allah ini dilengkapi dengan lift yang akan membawa pengunjung menuju puncak menara guna menyaksikan keindahan Masjid Agung Jawa Tengah serta Kota Semarang dari ketinggian. setelah mengitari puncak menara, pandangan kota bias di lihat pada deretan teropong yang disediakan oleh pengelola masjid. Teropong tersebut bisa digunakan jika pengunjung memasukkan koin lima ratusan lama yang berwarna kuning dan satu coin lima ratus bisa menikmati tropong selama lima menit. 

Puas berada di puncak menara, pengunjung juga bisa mencicipi sejumlah menu ditawarkan di restoran yang disiapkan di lantai 18. Uniknya, restoran itu bisa memutar pelan searah jarum jam. Pengunjung bisa menikmati sajian dengan melihat pemandangan Kota Semarang ke segala arah. 

Setelah menikmati pemandangan dan menumakan yang disajikan di lantai 18, pengunjung juga bisa turun ke lantai 3 guna menyaksikan Museum Peradaban Islam. Museum dua lantai ini menyimpan koleksi yang beragam, mulai dari dokumentasi sistem pendidikan pesantren, naskah kuno, kumpulan kitab, miniatur masjid, contoh ornamen masjid, hingga Al Quran raksasa yang ditulis menggunakan tangan. 

Menarik bukan selain Masjid Agung Jawa Tengah buat tempat ibadah juga di persiapkan sebagai obyek wisata religius, jika pembaca berkunjung ke Kota Semarang jangan lupa untuk berkunjung ke tempat yang satu ini. Selain kita ber ibadah kita juga bisa tau peradaban Agama Islam dari tahun ke tahun.

2 comments:

  1. belum pernah naik ke puncak..
    wah jan wong Smrng abal-abal #curcol =))

    ReplyDelete
  2. cc @elafiq emank kamu orang semarang ya bro? kan kamu orang pesisir #Jepara hhahha.. :D

    ReplyDelete