Hindari Naik Gunung Jika Punya Riwayat Penyakit Ini


 
Hai Sobat keong sudah lama rasanya saya tidak update di blog ini, kali ini saya akan berbagi info beberapa riwayat penyakit yang harus sobat hindari untuk melakukan pendaikan gunung. Mendaki gunung adalah aktivitas fisik yang tak hanya menyehatkan, tetapi juga menyenangkan. Namun, jika sobat yang punya riwayat penyakit ini dilarang untuk melakukannya. Yuk simak riwayat penyakit apa saja yang dilarang buat melakukan pendakian gunung.

Meski menyenangkan, mendaki gunung merupakan salah satu kegiatan fisik yang cukup berat. Bila ingin melakukan pendakian gunung, diperlukan persiapan fisik yang matang agar dapat menjalani pendakian dengan aman.

Pada beberapa kejadian, kegiatan mendaki gunung bisa berakibat fatal, bahkan sampai menyebabkan kematian. Hal ini sebenarnya bergantung pada kondisi masing-masing individu. Tidak semua orang cocok melakukan kegiatan ini karena sangat berisiko. Orang-orang dengan riwayat penyakit tertentu sebaiknya tidak melakukan pendakian gunung.

Darah Tinggi

Bagi sobat yang memiliki darah tinggi, sebaiknya tidak melakukan pendakian gunung. Pasalnya, mendaki gunung termasuk aktivitas fisik yang berat dan dapat meningkatkan tekanan darah.

Bila Anda memiliki riwayat hipertensi, naik gunung dapat membuat tekanan darah meningkat drastis sehingga berpotensi menyebabkan berbagai masalah, seperti serangan jantung dan stroke.

Gangguan Jantung

Pantangan naik gunung lainnya adalah bila sobat memiliki riwayat penyakit jantung. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, naik gunung termasuk aktivitas fisik yang berat. Selain meningkatkan tekanan darah, aktivitas fisik yang berat juga dapat meningkatkan detak jantung sehingga meningkatkan beban jantung.

Gangguan Paru-paru

Gangguan paru-paru termasuk penyakit yang tidak boleh naik gunung. Hal ini berlaku bagi orang dengan riwayat penyakit pernapasan, misalnya asma. Pasalnya, semakin tinggi datarannya, oksigen juga akan semakin menipis.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan sesak yang kemudian bisa berujung pada pingsan. Keadaan tersebut bisa berakibat fatal, apalagi pada orang dengan gangguan paru-paru.

Kerja paru-paru dapat menurun ketika oksigen semakin menipis. Jantung pun ‘dipaksa’ bekerja lebih keras untuk mendistribusikan oksigen saat kondisi ini terjadi.

Glaukoma

Meski idak fatal, resiko kerusakan mata saat mendaki gunung juga perlu diwaspadai jika memiliki riwayat glaukoma atau meningkatnya tekanan bola mata meskipun tidak teralu parah.

Ketika mendaki gunung, sobat dapat meningkatkan risiko mengejan, apalagi ketika melewati jalanan yang terjal. Mengejan dapat menyebabkan tekanan bola mata meningkat sehingga orang dengan riwayat glaukoma tidak dianjurkan untuk naik gunung.

Diabetes

Diabetes sebenarnya bukan penyakit yang sepenuhnya dilarang untuk naik gunung. Bila gula darah terkontrol, sobat boleh melakukan pendakian gunung. Namun, lain halnya bila gula darah sobat cenderung tinggi.

Ketika gula darah tinggi, naik gunung menjadi pantangan naik gunung bagi diabetesi. Para penderita diabetes memiliki gangguan penyembuhan luka yang dapat berujung ke infeksi dan masalah lainnya. Sementara, aktivitas ini memiliki risiko terjadinya lecet atau cedera.

Ginjal

Gangguan ginjal adalah contoh lain dari penyakit yang tidak boleh naik gunung. Perlu Sobat ketahui, orang dengan gangguan ginjal tidak boleh mengonsumsi cairan sebanyak orang pada umumnya.

Kondisi tersebut tentu saja berbanding terbalik dengan aktivitas fisik—seperti naik gunung—yang mengharuskan Sobat untuk mengonsumsi asupan cairan yang cukup banyak. Saat naik gunung, hal itu penting dilakukan untuk mencegah dehidrasi.


Epilepsi

Epilepsi merupakan keadaan ketika terdapat gangguan pada listrik otak. Epilepsi merupakan penyakit yang sering terjadi saat mendaki gunung karena salah satu pemicunya adalah kelelahan. Bila Sobat memiliki riwayat epilepsi, tetapi menyukai olahraga, sebaiknya pilihlah olahraga lain selain mendaki gunung.
 
Nah, demikian beberapa penyakit yang tidak boleh naik gunung. Bila sobat memiliki salah satu penyakit yang disebutkan di atas, sebaiknya Anda menghindari aktivitas fisik ini. Namun, agar badan tetap fit, pilihlah olahraga lain yang sesuai dengan kondisi tubuh sobat.
 

No comments:

Post a Comment