Tips Mendaki Saat Musim Kemarau

 
Hai Sobat Musim kemarau adalah cuaca yang tepat untuk mendaki gunung. Potensi hujan yang menurun membuat aktivitas mendaki jadi lebih mudah. Cuaca yang cerah juga membuat pemandangan di sekitar trek pendakian lebih indah, apalagi kalau kamu mengincar momen matahari terbit.

Tentunya kondisi inilah yang dinanti para pendaki. Namun, musim kemarau juga tak sepenuhnya aman dan nyaman sebab pada musim ini juga rawan terhadap kebakaran hutan. Sebut saja Gunung Merbabu, Sumbing, Lawu, Ciremai, Papandayan, dan Guntur yang pernah menjadi korban dari keganasan si jago merah.

Selain kebakaran hutan, masih ada lagi ancaman yang harus diwaspadai para pendaki gunung. Nah, untuk itu, sebaiknya tips mendaki gunung saat musim kemarau berikut ini agar aktivitas pendakian sobat terasa lebih menyenangkan. Yuk, disimak!

  • Pilih Gunung yang Tidak Terlalu Rawan Kebakaran
Meski semua gunung berpotensi mengalami kebakaran saat musim kemarau panjang, tak ada salahnya untuk menentukan destinasi pendakian yang tidak terlalu rawan kebakaran hutan. Sobat bisa memulainya dengan mencari track record gunung tersebut selama beberapa tahun belakangan.

Mencari track record-nya saja tidak cukup karena Sobat juga harus mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang kondisi terkini dari destinasi pendakian yang ingin kamu tuju. Sobat bisa bertanya kepada pihak terkait apabila gunung tersebut dikelola secara resmi.

Demi keselamatan, jangan pernah memaksakan ego. Sebaiknya, pilih destinasi pendakian yang sekiranya lebih aman dan tidak terlalu rawan kebakaran.

  • Simpan Nomor Darurat yang Bisa Dihubungi
Tips selanjutnya adalah mencari nomor darurat yang bisa dihubungi bila sewaktu-waktu sobat dihadapkan dengan kebakaran hutan di tengah pendakian. Jika gunung yang ingin sobat daki dikelola secara resmi, sobat bisa meminta nomor pihak pengelola.

Selain itu, sobat juga wajib mengantongi nomor polisi terdekat. Simpan semua nomor penting tersebut di daftar teratas dalam ponselmu sehingga sobat bisa lebih mudah menghubunginya dengan cepat.

  • Kenakan Pakaian Tebal Dikarenakan Udara Jadi Lebih Dingin
Tahukah sobat kalau cuaca di puncak gunung akan terasa lebih dingin saat musim kemarau. Bahkan saking dinginnya, udara pegunungan di malam atau dini hari bisa menusuk kulit. Oleh sebab itu, siapkan perlengkapan sebaik mungkin demi menghindari hipotermia.

Meski cuaca cerah, sobat tetap harus mengenakan pakaian yang tebal. Pilih jaket gunung tipe windbreaker yang bisa menjaga tubuh sobat tetap hangat. Jangan lupa, bawa perlengkapan lengkap, mulai dari baju ganti, tenda, hingga sleeping bag.

  • Jangan Membuat Api Unggun
Dinginnya udara pegunungan memang bisa diatasi dengan membuat api unggun. Namun, demi keamanan, jangan coba-coba untuk membuat api unggun atau melakukan aktivitas yang dapat menyulut kebakaran. Bagaimana pun, para sobat harus tetap meminimalkan risiko kebakaran.

Bara api yang tertiup angin bisa menempel pada ilalang kering yang akhirnya menimbulkan kebakaran. Tentunya sobat tak ingin hal ini terjadi, kan?

  • Siapkan Peralatan Navigasi
Saat ini, para pendaki mungkin sangat jarang membawa kompas atau pun peta topografi karena eranya yang sudah berubah. Aplikasi maps di smartphone lebih banyak digunakan karena memang penggunaannya yang lebih praktis. Namun, demi keamanan, alangkah baiknya untuk membawa peta toppgrafi dan kompas guna mencari jalur alternatif untuk evakuasi.

Membawanya saja tidak cukup kalau sobat tak mengerti cara menggunakannya. Oleh karena itu, pahami dan kuasai dulu tata cara penggunaannya. Jangan lupa, untuk bekali diri dengan ilmu medan peta kompas yang akan membantu sobat dalam mencari jalur alternatif.

  • Bawa Perbekalan yang Cukup
Beberapa gunung memang memiliki sumber mata air yang bisa dimanfaatkan para pendaki. Namun, untuk kasus satu ini sebaiknya jangan dulu bergantung pada sumber air tersebut sebab sumber mata air itu akan mengering saat musim kemarau.

Jika sudah mengering, para pendaki tidak bisa minum atau mengisi bekal air minumnya. Oleh karena itu, cukupi perbekalan sebelum mendaki. Perbanyak bekal air putih untuk menghindari dehidrasi selama pendakian. Atau, kamu juga bisa mencari informasi tentang sumber air terdekat dari basecamp pendakian kepada pihak pengelola.
  • Bawa Masker

Tak bisa dipungkiri kalau kondisi pegunungan akan menjadi lebih berdebu saat musim kemarau. Tentunya hal ini tak baik untuk kesehatan paru-paru para pendaki. Maka dari itu, setiap pendaki disarankan untuk membawa masker guna melindungi pernapasan dari debu.

Masker saja tidak cukup, sobat juga dianjurkan untuk membawa kacamata demi melindungi mata dari paparan debu. Kalau perlu, bawalah air pencuci mata bila tiba-tiba partikel debu masuk ke dalam mata.

  • Pilih Ransel yang Tepat
Tas ransel untuk naik gunung, atau carrier, merupakan perlengkapan utama yang harus dimiliki jika sobat ingin mendaki gunung. Ingatlah untuk selalu menggunakan ransel carrier yang sesuai dengan postur tubuh.

Bila tubuhmu tergolong kecil, hindari menggunakan carrier dengan ukuran yang terlalu besar. Usahakan memilih tas ransel yang memiliki sirkulasi udara optimal pada bagian punggung. Agar sobat bisa mendaki gunung dengan nyaman.
  • Pilih Jaket yang Tepat

Saat mendaki gunung di musim kemarau atau panas, sobat harus mengenakan jaket yang tepat. Kenapa? Karena saat musim panas atau kemarau, biasanya suhu di gunung akan menjadi lebih dingin. Ini berbanding terbalik dengan anggapan, bahwa saat musim panas/kemarau suhu menjadi lebih panas.

Untuk itu sobat butuh jaket jenis warm up atau dikenal juga dengan jaket polar. Jaket jenis ini akan mempertahankan panas tubuh, agar tidak banyak keluar. Karena jaket adalah salah satu perlengkapan mendaki yang penting, maka sobat harus menyesuaikan jaket yang digunakan dengan cuaca saat pendakian.
  • Bawa Peralatan P3K

Ini merupakan perlengkapan “wajib bawa” bagi para pendaki gunung. Entah sobat mendaki gunung saat musim panas/kemarau, atau saat musim penghujan. Peralatan medis, atau peralatan p3k tetap harus dibawa. Beberapa di antaranya seperti plester, perban, obat anti mabuk, obat sakit kepala, obat maag, dan obat-obatan lainnya (termasuk obat-obat khusus bagi sobat yang menderita penyakit tertentu). Jangan lupa sediakan masker dan tabung oksigen dalam jumlah yang cukup.
  • Bawa Peralatan Masak yang Dibutuhkan Saja

Sebaiknya sobat membawa makanan secukupnya dan juga peralatan memasak yang dibutuhkan saja. Kenapa? Karena terlalu banyak membawa peralatan memasak dan makanan akan membuat beban yang sobat bawa di ransel semakin banyak. Disarankan sobat membawa kompor gas portable yang praktis dan ringkas. Kompor gas portable relatif lebih aman, jika dibandingkan memasak menggunakan api unggun.

No comments:

Post a Comment